Rabu, 24 November 2010

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
 
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan nurani, hati  yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap menuju hal positif.
 
Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum.
 
Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial). Di mana ia hidup. Manusia adalah makhluk yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, manusia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya.

Macam-macam tanggung jawab terdiri dari:
1.      Tanggung jawab terhadap diri sendiri
2.      Tanggung jawab terhadap keluarga
3.      Tanggung jawab terhadap Masyarakat
4.      Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara
5.      Tanggung jawab terhadap Tuhan

Pengabdian dan pengorbanan merupakan perwujudan dari rasa tanggung jawab. Pengabdian dan Pengorbanan itu merupakan perbuatan baik untuk manusia itu sendiri.

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran ,pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan dari kesetiaan , cinta, kasih sayang, hormat atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan rasa ikhlas. Pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.

Sumber: dicky_funny.tripod.com & fikriaulia03.blogspot.com

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Derita berasal dari kata dhra yang berarti menanggung, menahan atau dalam kata lain sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan didapatkan oleh manusia dari kontak dengan dunia dan kehidupannya tersebut.

Hakekat Penderitaan :
·         Dikotomis : tidak ada penderitaan bila tidak ada kebahagiaan dan juga tidak ada kebahagiaa tanpa didahului dengan penderitaan.
·         Universal : Setiap individu mengenal dan mengerti arti penderitaan. setiap orang bahkan makhluk hidup pasti pernah merasakan penderitaan. berat ringannya dipersepsi secara individual.
·         Kontradiktif : Jasmani dan Rohani
- Penderitaan seseorang => untuk kebahagiaan orang lain
- Penderitaan dunia => kebahagiaan di akherat

Sumber Penderitaan :
1. Dari Tuhan, takdir dan alam semesta
2. Dari lingkungan manusa

Macam-macam Penderitaan :
1. fisik
2. mental

Usaha menghilangkan penderitaan :
1. antisipasi
2. mencairkan makna atau diterima sebagai suatu hikmah
3. menolak kenyataan

Sumber: rezaalf.co.cc

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Dua kekayaan manusia yang paling utama ialah “Akal dan Budi” atau lazimnya disebut pikiran dan perasaan. Disatu sisi akal dan budi atau pikiran dan perasaan tersebut telah memungkinkan munculnya tuntutan-tuntutan hidup manusia yang lebih daripada tuntutan hidup makhluk lain.

Disisi lain akal dan budi memungkinkan munculnya karya-karya manusia yang sampai kapanpun tidak pernah akan dapat dihasilkan oleh makhluk lain. Cipta, karsa, dan rasa pada manusia yakni sebagai buah akal budinya terus melaju tanpa hentinya berusaha menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi kebutuhan / hajat hidupnya. Baik yang bersifat jasmani maupun rohani. Dari proses ini maka lahirlah apa yang disebut kebudayaan dan pandangan terhadap hidup. Jadi pada hakikatnya, kebudayaan dan pandangan terhadap hidup ini tidak lain adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia.

Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup sendiri-sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari.

Pandangan hidup tidak sama dengan cita-cita. Tetapi, pandangan hiup erat sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan sekelompok orang atau masyarakat.

Pandangan hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan hidupnya menuju tujuan akhir.

Sumber: 1c3tee.wordpress.com & isdstai.blogspot.com

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.

Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita sabstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni:
1.       keindahan dalam arti luas
2.      keindahan dalam arti estetis murni
3.      keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan

Nilai estetik.

Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.

Sebab manusia menciptakan keindahan
1.       Tata nilai yang telah using
2.      Kemerosotan zaman
3.      Penderitaan Manusia
4.      Keagungan Tuhan

Renungan

Renungan berasal dari kata renung artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, antara lain: teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.

a.       Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Leo Tolstoi menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.

b.      Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik  merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebagai realita Ilahi.

c.       Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.

Sumber: ujank.web.id

MANUSIA DAN KEADILAN

keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

Macam-macam keadilan:
1)      Keadilan Legal atau Kedilan Moral
2)      Keadilan Distributif
3)      Keadilan Komunikatif

Keadilan sosial ialah sifat suatu masyarakat adil dan makmur, berbahagia buat semua orang, tidak ada penghinaan, tidak ada penindasan, dan tidak ada penghisapan.

Perbuatan dan sikap yang dipupuk untuk mewujudkan keadilan sosial, diantaranya :
1.      Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
2.      Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3.      sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
4.      sikap suka bekerja keras.
5.      sikap menghargai hasil karya orang lain yang bemanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Sumber: simplyblog.tk